TEKNIK
KOMUNIKASI EFEKTIF
v Mencapai
pengertian satu sama lain
v Membina
kepercayaan
v Mengkoordinir
tindakan
v Merencanakan
strategi
v Melakukan
pembagian pekerjaan
v Berbagi
rasa
Agar
beberapa fungsi tersebut dapat tercapai maka diperlukan komunikasi yang efektif
antara komunikastor dan komunikan. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi
efektif adalah tersampaikannya seluruh ide atau gagasan komunikator pada
komunikan atau dalam bahasa lain interaktif yang berati komunikator mampu
menyampaikan ide atau gagasannya dengan cara yang tepat dan materi yang tepat
pula sehingga komunikan dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator.
Bisa juga dikatakan bahwa komunikasi efektif adalah komunikasi yang efektif
atau tepat sasaran guna mencapai tujuan.
Komunikasi
dikatakan efektif jika informasi, pemikiran atau pesan yang disampaikandapat
diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan kesamaan persepsi,
mengubah perilaku atau mendapatkan informasi (menjadi paham)
Dalam
menyampaikan materi maupun menerima materi agar tercipta komunikasi efektif
maka diperlukan keterampilan komunikasi, misalnya :
Ø Mendengarkan
Ø Bertingkah
laku asertif
Ø Menyelesaikan
konflik
Ø Membaca
situasi
Ø Melakukan
persuasi
A.
Komunikator
Sebagai
seorang komunikator memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi atau
gagasan kepada komunikan. Dapat dikatakan sukses apabila informasi atau gagasan
yang disampaikan olehnya dapat diterima komunikan. Komunikator yang baik
memiliki beberapa kreiteria yaitu :
§ Mampu
mengidentifikasi sasaran : umur, jenis kelamin, ltr blk budaya, profesi dll
§ Mampu
memformulasi isi pesan:kata atau gerakan yang tepat, mudah ditafsirkan
§ Mampu
memilih saluran komunikasi:media
§ Memiliki
kredibilitas : mengethui masalah dan sangat kompeten di bidangnya
Selain
itu isi juga mempengaruhi komunikasi efektif, isi atau subtansi yang dimaksud
adalah
o Validitas pesan: diterima akal sehat,
o Aktualitas pesan: misal banyaknya pelanggaran remaja
karena modifikasi kendaraan yang tidak terarah
o Kemasan isi pesan: sesuai audience baik karakteristik profesi atau
budaya,bahasa
B.
Komunikan
Sebagai
seorang pendengar yang baik maka ada satu prinsip yang harus dianut yaitu
“jangan lihat siapa yang berbicara tapi dengar apa yang ia bicarakan”. Hal ini
diterapkan agar komunikan menjadi pribadi yang tidak menyepelekan seseorang.
C.
Dalam
komunikasi efektif terdapat dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi
non verbal.
1. Komunikasi
verbal
Bentuk
komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun
tulisan (speak language) yang mengandung aspek aspek sebagai berikut :
a) Vocabulary ( perbendaharaan kata )
b) Racing (kecepatan).
c) Intonasi suara:
d) Humor:
e) Singkat dan jelas.
f) Timing
(waktu yang tepat)
2. Komunikasi
non verbal
Bentuk
komunikasi yang tidak banyak menggunakan kata-kata, tetapi menggunakan bahasa
tubuh atau body language. Unsur-unsur komunikasi non verbal adalah sebagai
berkut :
o Ekspresi wajah
o Kontak mata
o Sentuhan dan bau-bauan
o Postur tubuh dan gaya berjalan
o Sound (Suara)
o Gerak isyarat
D.
Komponen
komunikasi efektif
ENCODING
Komunikasi
efektif diawali dengan encoding atau penetapan kode atau simbol yang
memungkinkan pesan tersampaikan dengan jelas dan dapat diterima serta dipahami
baik oleh komunikan.
DECODING
Kemampuan
penerima memahami pesan yang diterimanya, karena decoding guna menentukan
metode penyampaian dan gaya bahasa yang cocok dengan mereka.
KONTEKS
Konteks
komunikasi yaitu ruang, tempat, dan kepada siapa kita melakukan komunikasi.
Konteks komunikasi mengacu pada level komunikasi.
BODY
LANGUAGE
Dikenal
sebagai komunikasi nonverbal meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak
mata dan ekspresi wajah.
INTERFERENCE
Gangguan
yang terjadi seperti emosi menyebabkan kemampuan mengirimkan pesan efektif
mungkin berpengaruh negatif.
BE
OPEN-MINDED
Pikiran
terbuka dan jangan terburu mengkritisi ucapan orang lain, menghargai pendapat
dan menunjukkan empati dengan berusaha memahami situasi atau masalah dengan
perspektif orang lain.
ACTIVE
LISTENING
Menjadi
pendengar yang baik dan aktif akan meningkatkan pemahaman atas pemikiran dan
perasaan orang lain.
REFLECTION
Meringkas
pesan utama yang disampaikan orang lain dengan mengulang perkataannya.
E.
Komunikasi
harus memperhatikan faktor REACH agar tercapai pesan yang ingin ditujukan
kepada orang lain secara efektif
Hukum
pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai
setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling
menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang
lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap
penting.
2.Emphaty
Empati
adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3.Audible
Makna
dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat
diterima dengan baik oleh penerima pesan.
4.Clarity
Selain
bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait
dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
5.Humble
Hukum
kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap
ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki.
Formula
7C untuk komunikasi Efektif
1.
Completeness
(kelengkapan)
Komunikasi
harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam
dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What, Who,
When, Why, How).
2.
Conciseness
(keringkasan)
Menggunakan
sedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan
dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan
kalimat seefektif mungkin.
3.
Consideration
(penuh dengan pertimbangan)
Memperhatikan
sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan,
kepentingan, dan emosinya.
4.
Clarity
(kejelasan)
Menggunakan
kata-kata yang tepat bermakna tunggal dan tidak menimbulkan persepsi lain.
5.
Concreteness
(kenyataan)
Konkret
memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-fakta spesifik dan angka.
Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.
6.
Courtesy
(bertata krama)
Pesan
yang disampaikan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias serta
mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga
perasaan dan respek terhadap penerima pesan.
7.
Correctness
(kebenaran)
Pesan
yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat
dari sisi waktu dan sasaran.
F.
Hambatan
dalam komunikasi
·
Pesan tidak jelas serta menimbulkan
persepsi lain
·
Cara penyempaian tidak tepat atau tidak
disukai komunikan
·
Komunikator dan komunikan tidak siap
melakukan komunikasi
·
Tidak ada hubungan yang baik
·
Berbicara terlalu lambat dan terlalu
cepat
·
Sering muncul gumaman
Referensi
:
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
https://leavethehouse.wordpress.com/2015/03/16/peran-komunikasi-dalam-organisasi/
http://www.komunikasipraktis.com/2014/09/teknik-dasar-komunikasi-efektif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar