HOME

Selasa, 26 April 2016

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF



 Komunikasi secara singkat dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari Komunikator ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan balik. Seorang komunikator harus memiliki kemampuan mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat seseorang sehingga dapat mengerti dan dimengerti oleh orang lain. Komunikasi juga merupakan bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan.  Komunikasi memiliki peran penting dalam berinteraksi karena dalam komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut :

v  Mencapai pengertian satu sama lain
v  Membina kepercayaan
v  Mengkoordinir tindakan
v  Merencanakan strategi
v  Melakukan pembagian pekerjaan
v  Berbagi rasa
Agar beberapa fungsi tersebut dapat tercapai maka diperlukan komunikasi yang efektif antara komunikastor dan komunikan. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif adalah tersampaikannya seluruh ide atau gagasan komunikator pada komunikan atau dalam bahasa lain interaktif yang berati komunikator mampu menyampaikan ide atau gagasannya dengan cara yang tepat dan materi yang tepat pula sehingga komunikan dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator. Bisa juga dikatakan bahwa komunikasi efektif adalah komunikasi yang efektif atau tepat sasaran guna mencapai tujuan.
Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran atau pesan yang disampaikandapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku atau mendapatkan informasi (menjadi paham)
Dalam menyampaikan materi maupun menerima materi agar tercipta komunikasi efektif maka diperlukan keterampilan komunikasi, misalnya :
Ø  Mendengarkan
Ø  Bertingkah laku asertif
Ø  Menyelesaikan konflik
Ø  Membaca situasi
Ø  Melakukan persuasi

A.    Komunikator
Sebagai seorang komunikator memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi atau gagasan kepada komunikan. Dapat dikatakan sukses apabila informasi atau gagasan yang disampaikan olehnya dapat diterima komunikan. Komunikator yang baik memiliki beberapa kreiteria yaitu :
§  Mampu mengidentifikasi sasaran : umur, jenis kelamin, ltr blk budaya, profesi dll
§  Mampu memformulasi isi pesan:kata atau gerakan yang tepat, mudah ditafsirkan
§  Mampu memilih saluran komunikasi:media
§  Memiliki kredibilitas : mengethui masalah dan sangat kompeten di bidangnya
Selain itu isi juga mempengaruhi komunikasi efektif, isi atau subtansi yang dimaksud adalah
o    Validitas pesan: diterima akal sehat,
o    Aktualitas pesan: misal banyaknya pelanggaran remaja karena modifikasi kendaraan yang tidak terarah
o    Kemasan isi pesan: sesuai audience baik karakteristik profesi atau budaya,bahasa
B.     Komunikan
Sebagai seorang pendengar yang baik maka ada satu prinsip yang harus dianut yaitu “jangan lihat siapa yang berbicara tapi dengar apa yang ia bicarakan”. Hal ini diterapkan agar komunikan menjadi pribadi yang tidak menyepelekan seseorang.

C.    Dalam komunikasi efektif terdapat dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
1.      Komunikasi verbal
Bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language) yang mengandung aspek aspek sebagai berikut :
a)      Vocabulary  ( perbendaharaan kata )
b)      Racing (kecepatan). 
c)      Intonasi suara:
d)     Humor:
e)      Singkat dan jelas.
f)       Timing (waktu yang tepat)
2.      Komunikasi non verbal
Bentuk komunikasi yang tidak banyak menggunakan kata-kata, tetapi menggunakan bahasa tubuh atau body language. Unsur-unsur komunikasi non verbal adalah sebagai berkut :
o    Ekspresi wajah  
o    Kontak mata
o    Sentuhan  dan bau-bauan
o    Postur tubuh dan gaya berjalan
o    Sound (Suara)
o    Gerak isyarat


D.    Komponen komunikasi efektif



 ENCODING
Komunikasi efektif diawali dengan encoding atau penetapan kode atau simbol yang memungkinkan pesan tersampaikan dengan jelas dan dapat diterima serta dipahami baik oleh komunikan.

DECODING
Kemampuan penerima memahami pesan yang diterimanya, karena decoding guna menentukan metode penyampaian dan gaya bahasa yang cocok dengan mereka.

KONTEKS
Konteks komunikasi yaitu ruang, tempat, dan kepada siapa kita melakukan komunikasi. Konteks komunikasi mengacu pada level komunikasi.

BODY LANGUAGE
Dikenal sebagai komunikasi nonverbal meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata dan ekspresi wajah.

INTERFERENCE
Gangguan yang terjadi seperti emosi menyebabkan kemampuan mengirimkan pesan efektif mungkin berpengaruh negatif.

BE OPEN-MINDED
Pikiran terbuka dan jangan terburu mengkritisi ucapan orang lain, menghargai pendapat dan menunjukkan empati dengan berusaha memahami situasi atau masalah dengan perspektif orang lain.

ACTIVE LISTENING
Menjadi pendengar yang baik dan aktif akan meningkatkan pemahaman atas pemikiran dan perasaan orang lain.

REFLECTION
Meringkas pesan utama yang disampaikan orang lain dengan mengulang perkataannya.

E.     Komunikasi harus memperhatikan faktor REACH agar tercapai pesan yang ingin ditujukan kepada orang lain secara efektif


 1.Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
2.Emphaty
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3.Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.



4.Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
5.Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

Formula 7C untuk komunikasi Efektif
1.      Completeness (kelengkapan)
Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What, Who, When, Why, How).

2.      Conciseness (keringkasan)
Menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin.

3.      Consideration (penuh dengan pertimbangan)
Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan, kepentingan, dan emosinya.

4.      Clarity (kejelasan)
Menggunakan kata-kata yang tepat bermakna tunggal dan tidak menimbulkan persepsi lain.

5.      Concreteness (kenyataan)
Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-fakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.



6.      Courtesy (bertata krama)
Pesan yang disampaikan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.

7.      Correctness (kebenaran)
Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.

F.       Hambatan dalam komunikasi
·         Pesan tidak jelas serta menimbulkan persepsi lain
·         Cara penyempaian tidak tepat atau tidak disukai komunikan
·         Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi
·         Tidak ada hubungan yang baik
·         Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat
·         Sering muncul gumaman
Referensi :
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
https://leavethehouse.wordpress.com/2015/03/16/peran-komunikasi-dalam-organisasi/

http://www.komunikasipraktis.com/2014/09/teknik-dasar-komunikasi-efektif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar